"Secara kasat mata dengan bencana banjir ini kan masyarakat cenderung akan menyimpan makanannya, seperti mie instant, artinya sektor saham ini akan mengalami keuntungan, kendati begitu tetap harus dilihat seberapa lama juga bencana tersebut terjadi," jelas Manager Head Of Equity Research Samuel Sekuritas, Adrianus Bias, di Gedung BEI Jakarta, kemarin.
Selain itu, sektor yang mengalami kerugian pasca bencana banjir adalah sektor logistik dan semen yang penjualan bisa menurun karena distribusinya terganggu akibat banjir. Selain itu asuransi juga akan terkena dampak negatif khususnya asuransi kendaraan.
"Asuransi menjadi salah satu sub sektor yang terkena dampak negatif, karena permintaan klaim. Sedangkan untuk sektor properti tidak akan terlalu berpengaruh karena banjir yang melanda biasanyaa menyerang wilayah yang itu-itu saja, sehingga mereka sudah mengantisipasi," jelasnya.
Sementara Chief Economist Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu dapat merugikan musim tanam dan sektor-sektor sejenis, namun menurutnya tergantung dari berapa lama banjir tersebut.
"Banjirnya kalo berkepanjangan musim tanam bisa mundur, berdasarkan pengalaman resiko nominal tehitung Rp2,2 triliun saat banjir sebelumnya, hal tersebut tentunya memberikan efek cukup lumayan besar," katanya.
Lana juga menambahkan, sektor berbasis makanan bisa jadi sangat diuntungkan atau struktural yang memberika dampak positif, mudah-mudahan bisa lebih terserap. "Dengan banjir ini seharusnya terhitung Januari ini inflasi dapat naik 0,62 persen," tukas dia.(mrt)
Sumber: Okezone
Artikel Terkait: