Menurut President Director First State Investments Indonesia, Hario Soeprobo jika seseorang ingin berinvestasi, sebaiknya pisahkan antara produk investasi dan asuransi. Mengingat terdapat unitlink. Yaitu instrumen investasi sekaligus asuransi dalam satu paket.
"Buat yang melek investasi akan memisahkan investasi dan proteksi. Tapi mereka yang ingin solusi cepat, ya unitlink," ujar Hario di Four Season Hotel, Jakarta. Rabu(3/10/2012).
Unitlink biasanya memiliki agen unitlink atau asuransi yang langsung datang ke rumah, dengan pemahaman yang sederhana akan proteksi diri dan investasi, unitlink mudah diterima orang.
Hario menambahkan jika seseorang telah memiliki unitlink tidak menjadi persoalan. Tetapi jika merasa mahal dengan unitlink, anggap saja itu biaya edukasi dari agen asuransi yang telah menjelaskan tentang unitlink.
"Unitlink mahal? Anggap saja sales itu telah mengedukasiny, memberi kenyamanan, memberikan disclosure penuh ke kliennya," ujarnya.
Di sisi lain, Hario juga mengamati investasi lain. Seperti properti, emas, dan reksadana. Untuk properti di Indonesia, harganya akan cenderung tetap atau naik.
"Dari pemahaman kita, harga properti cenderung naik atau tetap, itu bisa jadi karena orang-orang masih butuh rumah. Tetapi kalau di Amerika kan kejadian, harga rumah turun," papar Hario.
Sedangkan investasi emas pun tak ketinggalan semakin hari semakin naik. Emas yang bentuknya tetap dan tidak susut ini kenaikkannya terjadi lima tahun belakangan. Hal ini dikarenakan resesi dunia. Jika kondisi dunia sudah tenang, harga emas kemungkinan akan turun.
Di sisi lain, terdapat reksadana. Di reksadana sendiri banyak jenis-jenisnya. Mulai dari Reksadana Terbuka (pasar uang, obligasi, campuran, dan saham), Reksadana Indeks, serta Reksadana Terproteksi.
Sumber: tribunnews.com