Kata asuransi mungkin sudah tak asing lagi bagi
Anda yang telah bekerja. Asuransi seperti yang telah Anda kenal ialah
jaminan keselamatan jika terjadi hal yang tak diduga sebelumnya. Pada
zaman dahulu asuransi merupakan sesuatu yang dianggap mewah dan hanya
diperuntukkan untuk orang-orang tertentu saja. Namun saat ini asuransi
sudah mulai merambah seluruh kalangan masyarakat.
Asuransi itu sendiri banyak macamnya, yaitu
asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi
property atau rumah dan asuransi pendidikan. Dari berbagai macam
asuransi di atas, masing-masing jenis memiliki kegunaan masing-masing.
Namun pentingkah sebuah asuransi tersebut untuk keluarga Anda?
Ada beberapa orang berpendapat bahwa
asuransi jiwa memiliki fungsi untuk melindungi penghasilan seseorang.
Dalam artian setiap orang yang memiliki penghasilan seharusnya wajib
untuk memiliki asuransi jiwa terlebih lagi jika seseorang tersebut telah
memiliki keluarga.
Jika Anda merupakan seseorang yang telah
memiliki keluarga berarti Anda telah memilliki tanggungan yang harus
Anda asuransikan. Disini yang diasuransikan ialah nafkah atau
penghasilan yang ditujukan untuk membiayai tanggungan Anda.
Jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan
pada Anda sebagai tulang punggung keluarga, maka keluarga Anda akan
kehilangan sumber penghasilan dan menyebabkan tidak stabilnya keuangan
keluarga. Berbeda jika Anda memiliki asuransi jiwa, keluarga yang Anda
tinggalkan masih memiliki sumber penghasilan dari asuransi jiwa yang
Anda miliki.
Maka dari itu dilihat dari pentingnya
manfaat asuransi jiwa tersebut maka secara bijak Anda harus
mempertimbangkan untuk mengurus asuransi jiwa untuk keluarga dan diri
Anda. Pembayaran permi asuransi tiap bulannya juga harus
dipertimbangkan.
Jika Anda memiliki jumlah tanggungan yang
cukup banyak, maka pembayaran premi asuransi haruslah sedikit lebih
besar untuk mencukupi kebutuhan keluarga Anda. Perhitungan premi
setidaknya anda rundingkan bersama, setidaknya Anda pertimbangkan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga sampai memiliki tulang punggung pengganti.
Misalnya sampai anak tertua Anda dewasa dan dapat menghidupi istri dan
adiknya, atau hingga istri Anda memiiki pekerjaan yang dapat menjadi
sumber penghasilan keluarga jika terjadi hal yang tidak di inginkan pada
diri Anda.
Sumber: Klik