TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja industri asuransi jiwa sampai dengan triwulan kedua tahun ini mencatat kenaikan sebesar 18,5 persen ketimbang posisi kuartal kedua tahun sebelumnya.
"Kinerja pendapatan Asuransi Jiwa mencapai Rp 60,5 trilliun dari kuartal 2 tahun lalu yang mencapai Rp 51 trilliun," ujar Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, di Jakarta (28/09/2012).
AAJI juga mencatat, berdasarkan data kinerja bisnis dari 43 perusahaan total pendapatan Rp 60,5 trilliun di sumbangkan oleh pendapatan premi yang menyumbang Rp 49,65 trilliun.
Sementara sisanya disumbang oleh investasi sebesar Rp 6,9 trilliun, klaim reasuransi Rp 2 trilliun dan pendapatan lain - lain sebesar Rp 1,9 trilliun.
Kenaikan pendapatan juga dikontribusikan oleh kenaikan jumlah agen asuransi Jiwa yang tumbuh sebanyak 43,2 persen dengan mencapai 308.229 agen.
"Jumlah agen dan polis mencapai 43 persen dari kuartal 2 tahun sebelumnya yang mencapai 215.304 agen," jelasnya. (*)
Sumber: tribunnews.com
"Kinerja pendapatan Asuransi Jiwa mencapai Rp 60,5 trilliun dari kuartal 2 tahun lalu yang mencapai Rp 51 trilliun," ujar Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, di Jakarta (28/09/2012).
AAJI juga mencatat, berdasarkan data kinerja bisnis dari 43 perusahaan total pendapatan Rp 60,5 trilliun di sumbangkan oleh pendapatan premi yang menyumbang Rp 49,65 trilliun.
Sementara sisanya disumbang oleh investasi sebesar Rp 6,9 trilliun, klaim reasuransi Rp 2 trilliun dan pendapatan lain - lain sebesar Rp 1,9 trilliun.
Kenaikan pendapatan juga dikontribusikan oleh kenaikan jumlah agen asuransi Jiwa yang tumbuh sebanyak 43,2 persen dengan mencapai 308.229 agen.
"Jumlah agen dan polis mencapai 43 persen dari kuartal 2 tahun sebelumnya yang mencapai 215.304 agen," jelasnya. (*)
Sumber: tribunnews.com