adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
seorang Underwriter untuk menerima, menolak atau menerima dengan
syarat atas suatu pelimpahan risiko.
Underwriting faktor dalam Burglary
Insurance, terdiri
dari :
1. Bentuk, Jenis, Sifat dari objek yang
dipertanggungkan.
-. Bentuk/ukurannya
: Besar atau kecil
-. Jenis
objek yang dipertanggungkan :
dibagi dalam 3 bagian, yaitu
:
Barang-barang keperluan rumah tangga
Barang-barang dagangan
Barang-barang perhiasan
Barang-barang keperluan rumah tangga
Barang-barang dagangan
Barang-barang perhiasan
Barang-barang dagangan,
dibagi dalam 4 katagori :
- Barang-barang yang dapat dikatakan tidak berbahaya bagi Burglary Insurance. misal : Buku-buku, alat-alat tulis dll. sejenisnya
Namun hal ini harus diperhatikan pula keadaan dan
situasi dari kota tersebut, dimana barang-barang tersebut bisa
menjadi barang-barang yang berbahaya.
- Barang-barang yang ada sedikit bahaya dalam Burglary Insurance
misal : Sepatu, bahan pakaian, pakaian jadi dll.
- Barang-barang yang berbahaya bagi Burglary Insurance
misal : Barang-barang electronic.
- Barang-barang yang sangat berbahaya bagi Burglary Insurance
misal : Barang-barang perhiasan.
Dari ke-empat katagori tersebut terlihat disini bahwa
risiko semakin lama semakin tinggi, maka secara otomatis pembebanan
suku premi akan berbeda satu sama lain.
-. Sifat
: Apakah
barang-barang tersebut mudah didapat dipasaran atau sulit di dapat,
atau bisa didapat namun dengan harga tinggi.
2. Bentuk, Konstruksi, Okupasi atas bangunan dimana
objek pertanggungan disimpan.
-. Bentuk
Bangunan : Mudah
dijangkau atau sulit dijangkau oleh Pencuri.
-. Konstruksi
bangunan :
berkonstruksi kelas I ; II atau III
-. Okupasi
bangunan : sebagai
Perkantoran, Pertokoan, R.tinggal atau Hotel
Dimana yang berbentuk bangunan mudah dijangkau,
konstruksi kelas III dan Okupasi bangunan sebagai Hotel, mempunyai
tingkat risiko yang lebih besar bila dibandingkan dengan sebuah
bangunan yang sulit dijangkau oleh pencuri, konstruksi kelas I dan
okupasi sebagai Rumah-tinggal.
- Letak dan Situasi dimana bangunan tersebut berada.
-. Letak
Bangunan : bangunan
terletak dilorong atau di jalan besar
-. Situasi
lingkungan : Aman,
ramai atau rawan atau didaerah elite.
Sebuah bangunan yang terletak dilorong dan situasi
Rawan, tentu akan memiliki risiko yang tinggi bila dibandingkan
dengan Rumah yang terletak di Jl. Besar dengan situasi aman dan
ramai.
- Alat dan Sistim pengamanan yang disediakan.
Alat Keamanan : umumnya dikaitkan dengan benda-benda
System Keamanan : dikaitkan dengan individu.
Suatu pelimpahan risiko dengan dilengkapi adanya alat
dan sistim keamanan yang memadai setidaknya akan mengurangi
kemungkinan risiko tersebut terjadi.
- Pengalaman kerugian yang pernah dialami.
Adakah pengalaman kerugian yang pernah diderita/dialami
?
Apabila “YA”, maka kapan, bagaimana terjadinya,
berapa besar nilai kerugian dan bagaimana tindakan preventif yang
telah dilakukan Tertanggung setelah adanya kerugian tsb.
- Moral Hazard Tertanggung.
Seperti kita ketahui bahwa sangatlah sulit untuk
mengetahui Moral seseorang, namun hal ini sangatlah perlu untuk kita
menentukan :
apakah kita mau menerima penutupan tersebut ? atau
apakah kita akan menolak penutupan tersebut? atau
apakah kita dapat menerimanya tapi dengan syarat ?