Tidak hanya dari saham-saham keseluruhan, bila ditilik perbandingan
antara Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45, pertumbuhan JII yang
terdiri dari 30 saham dengan market cap terbesar dari ISSI pun berhasil
menunjukan performa yang melebihi LQ45 yakni mencapai 13,17%
dibandingkan LQ45 10,82%.
Kepala Biro Standar Akutansi dan Keterbukaan Bapepam LK Etty Retno
Wulandari mengatakan kinerja yang cemerlang dari indeks saham syariah
tersebut karena ketatnya kriteria dan persyaratan yang ditetapkan
Bapepam LK untuk saham-saham yang masuk ke dalam DES.
"Performance saham syariah lebih baik dan akan lebih tinggi lagi dari
waktu ke waktu karena lebih tersortir dan ada kriterianya, yang masuk
dalam DES ISSI adalah saham pilihan yang utangnya rendah sehingga tidak
beresiko serta pendapatannya halal," tuturnya dalam konfrensi pers,
Senin (26/11/2012).
Menurutnya untuk masuk ke dalam daftar efek syariah, setiap perusahaan
publik dan emiten harus sesuai dengan aturan Bapepam LK No.II.K.1
tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
Setidaknya ada dua syarat terkait rasio keuangan yang harus dipenuhi
emiten. Pertama, total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan
total aset tidak lebih dari 45%. Kedua, total pendapatan bunga dan
pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan
usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.
Selain itu, juga diatur berdasarkan kegiatan usaha dimana perusahaan
yang berbisnis di bidang perjudian, jasa keuangan yang berbasis bunga,
asuransi konvensional, perusahan yang menjual barang-barang haram, serta
yang melakukan transaksi suap tidak diperkenankan masuk sebagai DES.
(faa)
Indeks 30 Desember 2011 23 November 2012 %
IHSG 3.821,9 4.348,8 13,79
ISSI 125,4 146,4 16,75
LQ45 673,5 746,4 10,82
JII 537,0 607,7 13,17
Sumber: Bisnis
Tags
News