JAKARTA--Pertumbuhan industri jasa keuangan pada 2013 diperkirakan berjalan pararel dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berada pada level 6,5%.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, terjaganya pertumbuhan ekonomi berpengaruh meningkatkan pendapatan perkapita. Kondisi ini secara otomatis meningkatkan kebutuhan terhadap pelayanan jasa keuangan.
"Industri jasa keuangan meningkat seiring pertumbuhan pendapatan perkapita. Kira-kira tumbuh secepat dan setinggi itu. Orang-orang yang akhirnya mampu membeli rumah, mobil dan kendaraan baru membutuhkan asuransi, juga jasa keuangan lainnya," ujarnya dalam Sosialisasi OJK, Jumat (23/11).
Muliaman menilai pertumbuhan industri jasa keuangan di Indonesia masih sedikit terpengaruh oleh krisis global, sehingga pelaku industri harus lebih berhati-hati. Selain itu, industri diminta lebih fokus menyasar pasar domestik
"Ketergantungan pada domestic demand dan investasi masih tinggi. Ini berarti prospek bagi industri keuangan, karena permintaan pelayanan jasa keuangan akan semakin bervariasi," terangnya.
Muliawan memperkirakan, penyaluran kredit year on year pada 2013 akan mencapai 23%-24%, ditopang permintaan domestik terutama dari sektor kredit konsumen.
Pertumbuhan setinggi itu, menurut Muliaman, memerlukan dukungan pengawasan yang terintegrasi oleh regulator.
"Peran OJK menjadi penting agar pengawasan terkoordinasi. Berperan besar dalam membangun sinergi antara industri perbankan, non-bank dan pasar modal," katanya.
Sumber: Bisnis Indonesia