Pertanggungan secara otomatis dilakukan terhadap pembiayaan joint
financing kendaraan bermotor dengan plafon pembiayaan hingga Rp 300 juta
untuk tiap nasabah.
Direktur Utama Bank Mega Syariah Beny Witjaksono mengatakan, target
pembiayaan yang diasuransikan hingga akhir 2013 sebesar Rp 1,5 triliun
atau sekitar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar perbulan.
"Terserah nanti berapa yang diterima Askrindo dari nilai penjaminan
yang kami ajukan sebesar Rp 1,5 triliun di tahun pertama 2013," ujar
Beny.
Direktur utama Askrindo Antonius Chandra S. Napitupulu mengatakan,
kerja sama penjaminan kredit ini merupakan salah satu bentuk kemitraan
yang telah dijalanan perseroan dengan industri perbankan, yang
diharapkan mampu mendorong pertumbuhan Askrindo secara keseluruhan yang
ditargetkan tumbuh 30% pada 2013.
Saat ini, porsi bisnis Askrindo di luar pgrogram Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dibagi hampir merata antara bisnis surety ship sebesar 55% dan
penjaminan kredit sebesar 45%.
Di sektor penjaminan kredit, Askrindo telah bekerja sama dengan
sejumlah bank yang menyalurkan kredit pembiayaan. Pada 2012, Askrindo
menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank Bukopin, Bank Kalteng,
Bank Kaltim, Bank DKI, Bank Jatim, Bank BJB, Bank Sumbar dan Bank Agro.
Hingga periode 31 Oktober 2012, Askrindo membukukan laba sebesar Rp
210.922 miliar, meningkat dari laba periode yang sama tahun lalu
senilai Rp 96,365 miliar.
"Perolehan laba ini masih di bawah target prognosis yang ditetapkan
sebesar Rp 225 miliar, meski kami yakin bakal tercapai," ujarnya.
Meningkatnya pendapatan disumbang oleh peningkatan volume bisnis
penjaminan yang terutama ditopang oleh penjaminan Kredit Usaha Rakyat
(KUR).
Sumber: Bisnis
Tags
News