TEMPO.CO, Jakarta
- PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) menargetkan pertumbuhan
pendapatan premi asuransi kredit sebesar 100 persen dari target 2011
sebesar Rp 75 triliun. Dengan bertopang pada kerja sama dengan sejumlah
perbankan, tahun ini premi asuransi kredit bisa mencapai Rp 150 triliun.
"Pertumbuhan target tersebut didorong dari kerja sama dengan perbankan-perbankan lokal, baik BUMN maupun swasta," kata Direktur Utama PT Asei, Zaafril Razief Amir, kepada wartawan di Royal Golf Halim pada Sabtu, 6 April 2013.
Hingga saat ini, total kerja sama yang sudah dijalin antara Asei dan perbankan di Indonesia berjumlah 38 bank. Kerja sama tersebut, Zaafril mengatakan, sudah dijalin dengan 30 bank pembangunan daerah, empat bank BUMN, dan "Sisanya bank swasta, salah satunya bank CIMB Niaga," ujarnya.
Zaafril berpendapat, selain untuk meningkatkan kinerja internal perseroan, penjaminan kredit perbankan bisa mendukung upaya ekspansi dari perbankan tersebut. "Jadi, karena risiko kredit nasabah sudah kami tanggung 80 persen, perbankan bisa lebih ekspansif karena ada alokasi dari cadangan risiko kredit," ujarnya.
Adapun target premi asuransi kredit tahun ini berkontribusi sebesar 11,9 persen dari target total premi sebesar Rp 1,34 triliun. "Target total premi ini naik 58 persen dibanding tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 848,1 miliar," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
"Pertumbuhan target tersebut didorong dari kerja sama dengan perbankan-perbankan lokal, baik BUMN maupun swasta," kata Direktur Utama PT Asei, Zaafril Razief Amir, kepada wartawan di Royal Golf Halim pada Sabtu, 6 April 2013.
Hingga saat ini, total kerja sama yang sudah dijalin antara Asei dan perbankan di Indonesia berjumlah 38 bank. Kerja sama tersebut, Zaafril mengatakan, sudah dijalin dengan 30 bank pembangunan daerah, empat bank BUMN, dan "Sisanya bank swasta, salah satunya bank CIMB Niaga," ujarnya.
Zaafril berpendapat, selain untuk meningkatkan kinerja internal perseroan, penjaminan kredit perbankan bisa mendukung upaya ekspansi dari perbankan tersebut. "Jadi, karena risiko kredit nasabah sudah kami tanggung 80 persen, perbankan bisa lebih ekspansif karena ada alokasi dari cadangan risiko kredit," ujarnya.
Adapun target premi asuransi kredit tahun ini berkontribusi sebesar 11,9 persen dari target total premi sebesar Rp 1,34 triliun. "Target total premi ini naik 58 persen dibanding tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 848,1 miliar," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Sumber: Tempo.co