JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) akan meluncurkan grand design asuransi mikro untuk menyeragamkan konsep mengenai jenis asuransi tersebut.
Direktur Eksekutif AAJI Benny Waworuntu mengatakan, konsep akan di-launching
pada 17 Oktober 2013. Menurutnya, industri saat ini harus merumuskan satu konsep yang sama.
"Kita belum punya definisi yang sama tentang asuransi mikro. Jadi mungkin ini masalah bahasa saja. Barangkali sejak dulu sudah ada perusahaan yang punya produk itu tapi tidak menyebut asuransi mikro," kata Benny di kantor AAJI, Jumat (27/9/2018).
Benny mengungkapkan, baik OJK, asosiasi, dan industri akan merumuskan beberapa pokok-pokok penyeragaman mengenai asuransi mikro. Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan konsep.
"Ya, untuk (penyeragaman) definisi, kemudian bagaimana prosedurnya. Lalu nanti kita juga sudah punya rencana lebih lanjut tentang apa yang akan dilakukan oleh setiap industri," ungkap Benny.
Menurut Benny, jumlah pemegang polis asuransi mikro terus meningkat. Namun sayangnya belum ada data yang pasti mengenai jumlah tersebut karena belum ada keseragaman konsep asuransi mikro di tiap perusahaan.
"Pemegang polis makin meningkat tapi belum bisa dipastikan berapa jumlahnya. Karena kan tiap perusahaan masih belum seragam. Jadi kita belum bisa lihat secara detail," ujar Benny.
Benny berharap dengan adanya asuransi mikro, penetrasi asuransi akan semakin meluas ke masyarakat di Tanah Air. Saat ini menurutnya, penetrasi asuransi baru menjangkau kota-kota besar.
"Sekarang masih konsentrasi di kota-kota besar di ibukota provinsi. Makanya dengan adanya asuransi mkro kita berharap bisa lebih dalam lagi masuknya. Barangkali minimal ada di ibukota kabupaten, supaya bisa lebih menjangkau masyarakat lebih banyak lagi," pungkas Benny.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: Kompas
Tags
News