JAKARTA - Omzet PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI)
pada akhir tahun ini, diperkirkan akan mencapai Rp1 triliun. Angka ini,
merupakan torehan omzet pertama kali yang pernah dibukukan oleh PT ASEI.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, ASEI telah menunjukkan kinerja yang lebih baik. Meski demikian, rencana pembuatan holding Reasuransi Indonesia melalui BUMN ini akan tetap dilaksanakan.
"Rencana asuransi itu tetap berjalan, masih dirumuskan karena lapangan usahanya jauh lebih besar dari asuransi sekarang meski performanya sudah bagus," ucap Dahlan usai Rapim di Kantor PT Asei, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Mantan Dirut PLN ini mengungkapkan, saat ini ASEI lebih memfokuskan terhadap kajian pembentukan Reasuransi Indonesia melalui BUMN. Menurutnya, saat ini ASEI tengah mengkaji dengan matang maslah reasuransi ini.
"November dibawa ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara pandangan nasional, reasuransi juga termasuk performance yang sudah baik ini tidak mungkin ditinggalkan begitu saja," jelasnya.
Dia melanjutkan, sambil menunggu kajian tersebut, BUMN asuransi ini harus mempelajari ekspor pendanaan ke Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab, UKM selama ini cenderung memiliki masalah pembiayaan. "Sambil menunggu itu, bagaimana menangan asuransi ekspor UKM karena besar, dan UKM membutuhkan dukungan," tukasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, ASEI telah menunjukkan kinerja yang lebih baik. Meski demikian, rencana pembuatan holding Reasuransi Indonesia melalui BUMN ini akan tetap dilaksanakan.
"Rencana asuransi itu tetap berjalan, masih dirumuskan karena lapangan usahanya jauh lebih besar dari asuransi sekarang meski performanya sudah bagus," ucap Dahlan usai Rapim di Kantor PT Asei, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Mantan Dirut PLN ini mengungkapkan, saat ini ASEI lebih memfokuskan terhadap kajian pembentukan Reasuransi Indonesia melalui BUMN. Menurutnya, saat ini ASEI tengah mengkaji dengan matang maslah reasuransi ini.
"November dibawa ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara pandangan nasional, reasuransi juga termasuk performance yang sudah baik ini tidak mungkin ditinggalkan begitu saja," jelasnya.
Dia melanjutkan, sambil menunggu kajian tersebut, BUMN asuransi ini harus mempelajari ekspor pendanaan ke Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebab, UKM selama ini cenderung memiliki masalah pembiayaan. "Sambil menunggu itu, bagaimana menangan asuransi ekspor UKM karena besar, dan UKM membutuhkan dukungan," tukasnya.
Sumber: Okezone