JAKARTA - Ketua Panitia Insurance Day Christian Wirawan Wanandi berharap kurikulum pendidikan asuransi segera meluncur di 2015. Hal ini sejalan dengan target dia yang menggalakan asuransi di kalangan anak muda.
Demi mewujudkan hal ini, Komite Insurance Day bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun kurikulum asuransi bagi anak sekolah mulai dari SD sampai SMA.
"Rencananya dari SD-SMA sudah mulai ditanamkan pendidikan asuransi, yakni mulai dari prinsip manajemen risiko secara gambaran besar," ungkap pria kelahiran Jakarta, 10 November 1977 itu saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Dia menjelaskan, pendidikan asuransi tersebut nantinya akan masuk ke dalam mata pelajaran. Christian menambahkan, pihaknya pun akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Nah ini yang lagi digodok bersama OJK. Kalau untuk yang SD pasti pendidikannya secara dasar sekali. Mulai SMP atau SMA akan lebih detail," tambah dia.
Saat ini, blueprint yang ditetapkan pun masih dalam tahap pembahasan. Dia berharap, pada 2015 program kurikulum ini sudah dimulai. "Karena OJK sekarang ada bidang edukasi, jadi mendukung kurikulum ini," ujar dia singkat.
Adanya kurikulum ini pada dasarnya sederhana, karena industri asuransi yang akan berkembang beberapa tahun ke depan. Sehingga generasi muda diharapkan meminati dan memahami soal asuransi.
Kendati pendidikan asuransi agak telat, sambung dia, adanya program insurance goes to campus yang baru ada sejak tahun kemarin, bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan asuransi.
"Yang kita ingin anak muda memahami proteksi asuransi itu seperti apa, daripada sekadar tahu produk dan kebutuhannya sendiri," ucapnya.
Sumber: Okezone