TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Industri asuransi di Jambi terus bertumbuh. Ditandai dengan terus hadirnya sejumlah perusahaan asuransi. Sejumlah perusahaan asuransi mengincar nasabah bank dan perusahaan dalam menawarkan produknya.
Branch Manager Asuransi Jiwasraya Jambi, Yandrawanto mengakui bahwa industri asuransi di Jambi berkembang pesat, utamanya asuransi swasta. Menurutnya persaingan antara asuransi pelat merah dan swasta adalah hal lumrah.
Katanya, dengan bertambahnya kompetitor itu akan menjadi perbandingan bagi asuransi pemerintah agar bisa lebih maju dan berkembang. Disampaing itu Jiwasraya dalam memperkenalkan produk juga menggandeng kerjasama dengan asuransi swasta di Jambi.
"Di Jambi kotanya lebih berkembang, asuransi cukup tumbuh. Sekarang asuransi sudah cukup banyak, dari sisi produk kita punya pemerintah, satu sisi mencari keuntungan, satu sisi mengasuransikan masyarakat," katanya kemarin (11/2/2014).
Dia bilang di perusahaan asuransi ada agency system (sistem keagenan) dan brand system. Fenomena yang kini berkembang adalah, bertumbuhnya sistem keagenan swasta, karena modal agen ini bisa tidak tergantung perusahaan, tetapi pemegang agency itu sendiri. "Kalau kita tetap ada kantor brand, jadi nampaknya swasta banyak itu agency mereka," ujarnya.
Satu di antara perusahaan asuransi yang turut meramaikan Jambi adalah PT Jasa Tania yang berada di kawasan Broni. Manalu, Marketing Asuransi Jasa Tania mengatakan mereka menawarkan dua produk unggulan yaitu asuransi Jt griya (properti) dan Jt Otomobil. Dalam meningkatkan pendapatan asuransi ini mengincar nasabah bank tertentu dan masyarakat umum, selain itu juga para pegawai perusahaan PTPN VI yang merupakan pemilik saham asuransi ini.
Sementara itu, kendati banyak jasa asuransi namun sejauh ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Area Jambi, belum mendata jumlahnya. "Untuk asuransi pengawasannya masih ditangani kantor OJK pusat, kalau lewat OJK Jambi bisa melalui surat yang akan diteruskan OJK pusat," kata Farid Faletehan, Kepala Kantor OJK Jambi.
Pengamat ekonomi DR Pantun Bukit mengatakan dengan jumlah penduduk 3,2 juta jiwa, serta pertumbuhan ekonomi yang baik, maka Jambi merupakan pasar potensial bagi pemain bisnis asuransi. Dia mengatakan asuransi kendaraan misalnya. “Itu memang meningkat dengan pertumbuhan kendaraan baru di atas 10 persen per tahun, dengan demikan rata-rata kendaraan baru sudah di asuransikan,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, untuk asuransi jiwa juga menunjukkan pertumbuhan, karena hampir semua asuransi jiwa yang ada di Jakarta sudah membuka cabang di Jambi. "Bahkan ada yang menggandeng bank pemerintah, momentum ini digunakan asuransi swasta meningkatkan kepercayaan," jelasnya.
Ia berharap, pemerintah dan OJK harus menjaga asuransi berjalan dengan benar. Karenanya Ojk harus benan-benar menjalankan fungsi pengawasan karena asuransi menghimpun dana dari masyarakat.
"Jadi pertumbuhan asuransi juga dibarengi dengan kontrol yang kuat dengan pemerintah, supaya jangan kepercayaan masyarakat jatuh," katanya.
Sumber: Tribunnews
Tags
News