TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Industri asuransi
tidak ingin menyia-nyiakan besarnya pasar Indonesia. Industri ini
berupaya meningkatkan penetrasi pasar, yang hingga kini tercatat baru
mencapai angka 1,8% Salah satu caranya, merambah pasar di luar pulau
Jawa.
Selama ini perusahaan asuransi
lebih banyak bermain di Jawa khususnya di kota-kota besar, seperti
Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Kenaikan pendapatan per kapita
masyarakat di luar Jawa dan semakin sadarnya masyarakat akan
perlindungan kesehatan, mulai membuka mata beberapa perusahaan asuransi.
Lirik
saja Asuransi Jiwasraya yang sebagian besar kantor cabangnya sudah
nongkrong di luar Jawa. Direktur Pemasaran Jiwasraya, De Yong Adrian,
menjelaskan dari 88 kantor cabang di seluruh Indonesia, ada 60 kantor
yang berada di luar Jawa dan wilayah Indonesia Timur.
Ia
optimistis, pertumbuhan premi di luar Jawa tahun ini bisa mencapai 30%.
Untuk itu, Jiwasraya akan menambah jumlah agen di luar Jawa dan
mengembangkan kerjasama dengan koperasi, dan Credit Union. "Kerjasamanya
termasuk mengembangkan jaringan sehingga penjual bertambah dan akses
pasar bisa diperbesar," kata Adrian, kepada KONTAN, Rabu (12/3).
Di
Jiwasraya, kontribusi pendapatan premi dari Jawa sebesar 60%, sisanya
luar Jawa, dari total pendapatan yang sebesar Rp 5,7 triliun. Sedangkan
dari portofolio secara keseluruhan, produk tradisional menyumbang hingga
70% dan unitlink 30%.
Asuransi Cigna Indonesia juga mulai
tertarik menggarap pasar di luar Jawa. Sejak tahun lalu, perusahaan
mulai memasarkan produk melalui sistem telemarketing hingga ke Papua.
Berdasarkan pengalaman, ketika berjualan di Jakarta dan beberapa kota
besar lain di Jawa, hanya sedikit orang yang mau membeli. "Dibandingkan
di luar Jawa, seperti Sumatera, ketika berjualan melalui terlemarketing,
hasilnya jauh lebih besar," ujar Chief Marketing Officer, Cigna
Indonesia, Reginald Josiah Hamdani.
Bisnis Cigna Indonesia di luar
Jawa terus bertumbuh. Kontribusi dari Jawa antara 58% - 60%, sisanya
luar Jawa. Pertumbuhan komposisi bisnis di luar Jawa terus meningkat
hingga double digit.
Dari sisi produk sendiri, kebanyakan nasabah Cigna lebih tertarik produk terkait perawatan kesehatan dan asuransi
kecelakaan. "Sekitar 60% dari rawat inap dan antara 25%-30% berasal
dari produk kecelakaan secara nasional. Produk yang diminati di luar
Jawa mirip-mirip seperti itu," kata Regi. (Febrina Ratna Iskana)
Sumber: Tribunnews
Sumber: Tribunnews
Tags
News