"Optimis karena pertumbuhan asuransi tetap bagus, pasar cukup besar, di antara 5 besar ASEAN, potensi yang luar biasa. Jadi mungkin dalam 10 tahun ke depan peneterasi Indonesia bisa mencapai 5%. Pasalnya GDP kita kan besar," ujarnya dia di Kempinski Hotel Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Saat ini, lanjut dia, penetrasi asuransi Indonesia masih di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sebab itu, dirinya berharap agar perusahaan asuransi dapat terus berinovasi mengeluarkan produk-produk yang inovatif.
"Ya tadi bantu industri berinovasi dalam produk dan layanan karena meningkatkan penetrasi ini tunjukan dalam masyarakat pelayanan terbaik," ucap dia.
OJK pun terus mendukung agar industri asuransi dapat tumbuh dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui sistem pelaporan bulanan, serta penerapan regulasi tentang asuransi mikro.
"Sehingga diharapkan dapat meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia," pungkasnya.
(gpr)
Sumber: Sindonews