TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN |
Dumoly F Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK mengatakan, 10 perusahaan asuransi tersebut masih dalam proses rapat dengan pemegang saham untuk dapat menambah modal. "Ada yang rapatnya jalan di tempat, ada juga yang sudah ada titik cerah," ujar dia.
Menurut Dumoly, ada dua perusahaan yang proses dan rencana menambah modal tak ada kemajuan. Salah satunya adalah MAA General Insurance. Jika sampai akhir tahun kedua perusahaan tersebut belum juga ada rencana penambahan modal. Maka perusahaan asuransi tersebut akan menerima penghentian kegiatan usaha (PKU). Ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.
Dumoly mengatakan, akan kembali memanggil 10 perusahaan asuransi yang bermasalah tersebut bulan depan. "Kami akan lihat kembali bagaimana perkembangannya," ujar dia, Kamis (16/10/2014). Sebab perusahaan asuransi harus memenuhi ketentuan minimal modal pada tahun depan.
Sejatinya, OJK telah mendorong perusahaan asuransi untuk memanfaatkan pasar modal untuk menjadi ajang untuk menambah modal. Tapi Dumoly mengakui, strategi tersebut sulit dilakukan. "Untuk membenahi rumahtangganya saja mereka susah. Apalagi untuk IPO," ujar dia.
Tapi OJK yakin selain dua perusahaan asuransi di atas, bisa menambah modal sebelum akhir tahun. "Mereka sedang berbicara dengan para pemegang saham," terang Dumoly. (Avanty Nurdiana)
Sumber: Tribunnews
Tags
OJK