Jakarta, CNN Indonesia
--
Industri asuransi jiwa di Tanah Air membukukan
pertumbuhan hasil investasi sebesar 124,3 persen menjadi sebesar Rp8,78
triliun per April 2016, dari Rp3,91 triliun pada periode yang sama tahun
lalu.
Berdasarkan Statistik Asuransi yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja apik hasil investasi asuransi jiwa tidak terlepas dari strategi pengembangan dananya di sejumlah keranjang investasi.
Di antaranya, penempatan dana investasi di obligasi dan sukuk yang tercatat tumbuh 17,3 persen dan reksa dana yang meningkat 15,1 persen. Secara keseluruhan, dana investasi industri asuransi jiwa naik 8,3 persen menjadi Rp302,56 triliun pada April 2016.
Adapun, faktor penopang lainnya, yakni pertumbuhan pendapatan premi asuransi jiwa yang mencapai 16,9 persen dari Rp33,23 triliun menjadi Rp38,85 triliun pada empat bulan pertama tahun ini.
Sementara, klaim dan manfaat yang dibayarkan cuma naik 9,9 persen menjadi Rp24,13 triliun. Klaim dan manfaat asuransi jiwa ini, antara lain klaim kematian, penebusan polis, polis jatuh tempo dan klaim kesehatan.
Karena kinerja apik tersebut, industri asuransi jiwa mengantongi laba bersih sebesar Rp3,21 triliun pada April 2016. Capaian ini melesat 30,3 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp2,46 triliun.
Togar Pasaribu, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia sebelumnya meramal, pertumbuhan bisnis industri asuransi jiwa tahun ini memang bakal double digit. Optimisme ini sejalan dengan tren pertumbuhan yang terjadi hingga kuartal I 2016.
Menurut dia, iklim ekonomi yang mulai membaik membawa pengaruh positif bagi industri asuransi jiwa. Apalagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pelan tapi pasti mulai merangkak naik mendorong penjualan produk asuransi jiwa berbasis investasi (unitlink) dan juga bancassurance.
Optimisme pertumbuhan bisnis asuransi jiwa juga dirasakan PT Asuransi
Jiwasraya. Perusahaan asuransi jiwa pelat merah ini menargetkan
pendapatan premi sebesar Rp13 triliun hingga akhir tahun nanti.
“Pencapaian kuartal I 2016 membuat kami optimistis menjalani bisnis tahun ini. Kami targetkan premi mencapai Rp13 triliun atau tumbuh 30 persen ketimbang tahun lalu yang hanya sebesar Rp10 triliun,” ujar Hendrisman Rahim, Direktur Utama Jiwasraya. (gir)
Sumber: CNN Indonesia
Berdasarkan Statistik Asuransi yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja apik hasil investasi asuransi jiwa tidak terlepas dari strategi pengembangan dananya di sejumlah keranjang investasi.
Di antaranya, penempatan dana investasi di obligasi dan sukuk yang tercatat tumbuh 17,3 persen dan reksa dana yang meningkat 15,1 persen. Secara keseluruhan, dana investasi industri asuransi jiwa naik 8,3 persen menjadi Rp302,56 triliun pada April 2016.
Adapun, faktor penopang lainnya, yakni pertumbuhan pendapatan premi asuransi jiwa yang mencapai 16,9 persen dari Rp33,23 triliun menjadi Rp38,85 triliun pada empat bulan pertama tahun ini.
Sementara, klaim dan manfaat yang dibayarkan cuma naik 9,9 persen menjadi Rp24,13 triliun. Klaim dan manfaat asuransi jiwa ini, antara lain klaim kematian, penebusan polis, polis jatuh tempo dan klaim kesehatan.
Karena kinerja apik tersebut, industri asuransi jiwa mengantongi laba bersih sebesar Rp3,21 triliun pada April 2016. Capaian ini melesat 30,3 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp2,46 triliun.
Togar Pasaribu, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia sebelumnya meramal, pertumbuhan bisnis industri asuransi jiwa tahun ini memang bakal double digit. Optimisme ini sejalan dengan tren pertumbuhan yang terjadi hingga kuartal I 2016.
Menurut dia, iklim ekonomi yang mulai membaik membawa pengaruh positif bagi industri asuransi jiwa. Apalagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pelan tapi pasti mulai merangkak naik mendorong penjualan produk asuransi jiwa berbasis investasi (unitlink) dan juga bancassurance.
|
“Pencapaian kuartal I 2016 membuat kami optimistis menjalani bisnis tahun ini. Kami targetkan premi mencapai Rp13 triliun atau tumbuh 30 persen ketimbang tahun lalu yang hanya sebesar Rp10 triliun,” ujar Hendrisman Rahim, Direktur Utama Jiwasraya. (gir)
Sumber: CNN Indonesia
Tags
News