Sampai saat ini, jumlah nelayan yang mengikuti program asuransi masih cukup sedikit. Oleh karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terus mendorong agar para nelayan segera mengikuti program asuransi karena banyak manfaatnya.
"Semua nelayan harus daftar program asuransi. Kalau meninggal di laut dapat santunan Rp 200 juta, meninggal di darat dapat Rp 160 juta, kecelakaan kalau cacat dapat Rp 100 juta, berobat dapet Rp 20 juta," ungkap Susi dalam sambutannya di hari ulang Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Minggu (7/5).
Dengan adanya asuransi, nelayan tidak perlu khawatir saat melaut. Asuransi akan memberikan perlindungan kepada para nelayan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Haru Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kematian (JKM).
Susi sendiri menargetkan akan mengasuransikan 1 juta nelayan hingga 2019. Nantinya nelayan kecil dengan kapal di bawah 10 gross ton (GT), premi akan digratiskan. Pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 250 miliar untuk pilot project asuransi nelayan kecil sebelum pemberlakuan asuransi nelayan secara nasional.
Sementara itu, salah seorang nelayan Muara Angke bernama Muchtar Rachman (71) mengaku kepada Susi belum memiliki asuransi. Muchtar mengatakan dia sangat tertarik untuk memiliki asuransi setelah dijelaskan Susi.
"Saya belum daftar asuransi Bu. Enggak pernah denger ada asuransi itu. Saya mau daftar (program asuransi) lah, terima kasih banyak Bu Susi," kata Muchtar dengan nada semringah.
Selain Muchtar, nelayan Muara Angke lainnya bernama Sofyan (42) juga mengaku belum memiliki asuransi. Dia pun tertarik memiliki asuransi dan akan mendaftar setelah acara ini.
"Belum sempet, tapi mau daftar sih saya dari kemarin sibuk ngehias kapal," timpal Sofyan.
Sumber: Kumparan