Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi mengatakan, kebutuhan manfaat asuransi di segmen ritel beragam. Karena itu, Aswata akan menyempurnakan beberapa produk yang sudah ada agar memenuhi kebutuhan. Salah satunya, baru-baru ini Aswata mengemas ulang produk asuransi kendaraan bermotor dan properti.
Tahun ini Aswata juga akan merilis asuransi kesehatan yang memberi layanan global. "Ini untuk menyasar segmen ritel premium," kata dia.
Saat ini, segmen ritel menyumbang 30% total premi Aswata. Secara bertahap, kata Christian, kontribusi segmen ritel naik menjadi 40%.
PT Asuransi FPG Indonesia pun meyakini prospek bisnis ritel cerah. FPG mencoba memperluas saluran distribusi. Harapannya akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan proteksi bisa meningkat. Caranya, dengan meningkatkan jumlah tenaga pemasar dan mitra. "Kalau di segmen ini paling banyak berperan dari agensi dan kemintraan," ujar Chief Distribution Officer FPG Banua Sianturi.
Senada, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) optimistis akan prospek bisnis asuransi kerugian di segmen ritel. Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing menargetkan bisa mengantongi premi Rp 1,7 triliun dari segmen ritel di tahun ini. Jumlah ini meningkat 21,5% dari realisasi 2016 sebesar Rp 1,4 triliun.
Sampai Juli 2017, Jasindo sudah mengantongi premi Rp 967 miliar. Artinya dalam tempo tujuh bulan, perseroan ini memenuhi 56,8% dari target. Angka ini juga meningkat 24% secara year-on-year (yoy).
Sahata optimistis, dalam waktu beberapa bulan ke depan Jasindo bisa meningkatkan kinerja di segmen ritel. "Masih ada beberapa peluang yang masih bisa dioptimalkan di semester II," kata dia.
Salah satunya produk asuransi pangan seperti asuransi usaha tani padi. Selain itu, perusahaan ini juga baru mendapatkan izin memasarkan prosuk asuransi usaha tani jagung. Ini diyakini bisa membantu meningkatkan penatrasi Jasindo di segmen ritel.
Meski sepanjang tahun ini bisnis otomotif mengalami banyak tantangan, pasar asuransi kendaraan bermotor diharapkan membaik di paruh kedua tahun ini. Lini bisnis asuransi bermotor berkontribusi 50% dari total premi bisnis ritel Jasindo.
Sumber: Kontan