TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO |
Hal tersebut terlihat dari penetrasi asuransi jiwa yang masih kecil dibanding populasi masyarakat Indonesia.
Ketua AAJI DIY, Dwi Yanto, mengatakan rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya berasuransi ini merupakan tantangan utama dari industri asuransi jiwa.
"Di DIY berdasar catatan kami baru sekira 2 persen yang melek asuransi atau mereka yang betul-betul paham pentingnya asuransi," kata Dwi Yanto pada media gathering Insurance Day di Silol Cafe, Selasa (16/10/2018).
Lebih lanjut, menurutnya dari 2 persen pemegang asuransi di DIY yang terbanyak ialah asuransi pendidikan serta jaminan hari tua.
"Mengenai kurangnya edukasi tentang asuransi kami akui memang terjadi. Sekarang misalnya, kami tentu cukup kesulitan mengedukasi tentang asuransi terhadap warga di pelosok Gunungkidul atau Kulonprogo sekalipun," ujarnya.
Bertepat Hari Asuransi yang akan jatuh 18 Oktober 2018 mendatang, AAJI DIY mengadakan rangkaian kegiatan, di antaranya literasi keuangan, fun walk, dan insurance idol.
Adapun literasi keuangan bertajuk 'Insurance Goes to Campus' akan diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (18/10/2018).
Sekira 200 mahasiwa akan berikan materi mengenai peluang bisnis menjadi perencana keuangan dari pemateri Kepala OJK Yogyakarta, Kepala Cabang AAJI Yogyakarta dan Wakil Ketua AAUI Yogyakarta.
"Kami yakin merupakan aset bangsa dimana yang akan berperan bagi kelanjutan bangsa ini ke depannya,"kata Dwi Yanto.
Tak hanya digelar di UMY, namun kegiatan literasi keuangan ini juga diselenggarakan serentak di 13 kota besar di Indonesia, di antaranya Nanggroe Aceh Darussalam, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Bali, Makassar, Gorontalo, dan Jayapura.
"Literasi keuangan ini akan dilakukan pemecahan rekor MURI juga. Jadi nanti di 13 kota itu dengan total 5.000 mahasiswa membaca secara bersama di waktu yang sama dengan buku judul yang sama tentang asuransi,” pungkasnya. (tribunjogja)
Sumber: Tribunjogja.com
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho
Editor: has