Sejarah Asuransi Engineering


Asal usul asuransi engineering dapat ditemukan dalam pemeriksaan ketel uap. Pada abad ke-19, selama revolusi industri, di Inggris sering terjadi ledakan yang melibatkan kerusakan harta benda yang serius dan hilangnya nyawa sehingga mendorong perlunya langkah-langkah untuk menjaga dari bahaya semacam itu. 

Pada tahun 1854, orang-orang yang tertarik dengan penggunaan uap memutuskan untuk membentuk Manchester Steam Users’Association. Anggota berhak menggunakan jasa inspektur boiler yang dipekerjakan oleh asosiasi. Organisasi ini tidak hanya memberi nasihat tentang bagaimana mencegah ledakan tetapi juga berusaha membimbing para anggotanya dalam metode penggunaan pembangkit yang paling menguntungkan dan ekonomis. Prinsip ini masih dipertahankan sampai sekarang. Pemilik pabrik dapat memanggil insinyur-surveyor untuk saran dan masukan tentang pengoperasian dan pemeliharaan pabrik.

Meskipun Manchester Steam Users’Association memberikan layanan yang berharga, itu bukanlah perusahaan asuransi. Namun, pada tahun 1858, sebagai tanggapan atas kebutuhan yang nyata, beberapa anggota mendirikan perusahaan asuransi engineering pertama, yaitu Steam Boiler Assurance Company. Perusahaan ini dimulai dengan asuransi boiler, dan kepemimpinannya segera diikuti oleh pembentukan perusahaan serupa. 

Pada awalnya hanya ketel uap yang diasuransikan, tetapi coverage secara bertahap diperluas ke berbagai jenis bejana tekan (pressure vessels). Asuransi Mesin (sekarang dikenal sebagai asuransi Kerusakan Mesin) dimulai pada tahun 1872, dan baik ledakan boiler maupun penutup mesin dengan cepat menyebar ke negara industri lainnya.

Pada awal abad ke-20, polis asuransi pertama untuk jaminan loss of profits yang diakibatkan oleh kerusakan mesin diluncurkan. Pada saat yang sama, erection insurance (mencakup pemasangan dan perakitan mesin di tempat) juga muncul. Polis ini berlandaskan "named perils" dan tidak mencakup kebakaran, tetapi menawarkan perlindungan yang wajar untuk proyek ereksi skala kecil dan menengah.

Sejak tahun 1920 hingga 1930, beberapa perusahaan Jerman dan Inggris memperkenalkan polis kontraktor yang memberikan perlindungan asuransi untuk bangunan dan pekerjaan sipil selama masa konstruksi. Berdasarkan pada polis ini, dikembangkanlah polis Contractors’ and Erection All Risks. Namun, tidak satu pun dari jenis polis ini mencapai manfaat yang besar sampai setelah Perang Dunia II ketika rekonstruksi dan pembangunan pascaperang membawa perlindungan ini ke posisinya saat ini.

Dengan kemajuan teknologi, polis engineering lainnya seperti Computer All Risks, Low Voltage and Electronic Equipment All Risks, dan Deterioration of Stock following Machinery Breakdown dikembangkan, bersama dengan perlindungan pendapatan bisnis seperti Advance Loss of Profits, yang ditulis bersama dengan polis Contractors’ and Erection All Risks.

Terimakasih telah berkunjung. Silakan meninggalkan komentar, bertanya, atau menambahkan materi yang telah saya sediakan.

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال